Wednesday, April 13, 2011

Konspirasi Tuhan dan Rencananya

Mungkin ini bukan sebuah kebetulan, jika di dunia nyata jarak antara aku dan ayahku terlihat menjauh dan tidak sejalan. Bahkan terlihat sangat bersebrangan. Tapi di dunia maya bisa-bisanya tuhan menghendaki aku melihat secara jelas AKU di sosok AYAHku.

Tapi ini sungguh membuatku bingung, bagaimana seorang gita, yang memandang tayangan televisi(sinetron, berita, atau apa saja) hanya sekedar permainan harus terlibat langsung menjadi seorang yang dituntut menjadi sukarelawan tayangan televisi.

Benar hari ini aku harus duduk si satu ruang diskusi dengan teman-teman yang beberapa kali sempat bertemu denganku, secara langsung berinteraksi. dan sekaligus di samping ada lelaki tegap yang kuhormati dan kucintai sepenuh hati. Ayahku.

Jangan bingung dengan pengantarku ini, kawan.
Ayahku selepas menjadi pegawai negeri dengan kata lain pensiun. Lebih aktif berinteraksi dengan teman-teman mayanya di Facebook. Awalnya asik bermain game kemudian merambah ke komunitas/ group. (hemmm.. kurang lebih sama denganku ketika pertama kali aktif berinternet ria) Beliau menjatuhkan pilihan pada kelompok Dukungan SMI. Ya.. perempuan itu menteri keuangan yang didepak dari susunan menteri secara halus, bla.. bla.. blaa.. (malas aku bercerita ttg suasana kepemerintahan negeriku sendiri).

Malam tadi (12/4/11) Ayahku dan teman mayanya, Om uyung yang beberapa hari lalu waktu nenekku sakit bertemu di rs malang, mengadakan Kopdar seJATIM. nah cerita punya cerita (kok ya mbulet ae see...) di acara itu aku jadi terlibat, ada Om fitrah (yg teman dekat Ning sasa Dbuku), ada Om kee(kawan karib suami Ning sasa). walhasil di acara itu mau tidak mau aku harus menjadi bagian dari pembicaraan malam itu.

Melihat dan menyaksikan beberapa anggota yang datang, dengan berbagai macam latar belakang usaha (dari pedagang, guru, dosen, seniman, dll). Mereka berbicara dengan kepercayaan penuh dan lugu. Entahlah aku seperti berada di sebuah ruangan dengan televisi besar dan aku berada di antara komentator-komentator yang berapi-api.

Yang paling membuatku ngeri adalah ketika pembicaraan sudah masuk pada kemungkinan berpolitik/partai. OMG... tentu saja akan lari kesana. Mereka sedang membela seseorang yang memang berada di lingkup Politik.

Ok lebih baik sekarang aku kembalikan pada pemikiran dan gagasan-gagasanku dahulu. Aku berpikir tak perduli seberapa ributnya Mereka di layar kaca dan sidang di gedung besar pemerintahan, aku akan tetap bergerak memberikan SESUATU (entah apa bentuknya) melalui komunitas Emperan ESOK. Tapi kenapa semakin hari lariku menuju jalan-jalan bercabang yang menuju dunia entah.

Selamat pagi, Kawan
Ini catatan dini hari, dari kejadian yang biasa, tapi menurutku tidak biasa. Hingga membuatku terbungkam dengan keterpaksaan mendekatkan pemikiranku dengan Ayahku. Yang paling menyiksa justru.. Welcome to the "No Smoking Area" fiiiuuuhh......

13 April 2011

No comments: