Friday, June 17, 2011

Intermezo Mei

Lavina S Wibowo

Mei itu sakit, apa kau tahu?

Diam-diam ia selalu menyelipkan getah beracun di bibir perempuan yang memujanya.

Hingga akhirnya perempuan itu menjadi sinting.



Mengiris luka disekujur dadanya, lantas memintalnya menjadi cerita. Menjadikannya sesakit mei.

Mei, kedatangan yang dinanti. Seolah-olah kereta kencana yang akan menjemputnya



Waktu dilindas, detik. Tahun mengubah bulan menjadi merah.

Perempuan itu memilih pergi, memangkas habis cerita yang ternyata sia-sia.



Dan memang mei itu sakit.

Ketika ia benar-benar ditinggalkan, ia akan datang menghampiri.

Mengais masa lalu ketika ia masih dipuja.



Tapi Mei tidak benar-benar sakit, ia hanya baru mengerti.

Ternyata bunga berkelopak ungu itu tidak mekar di bulan yang lain, selain di bulan Mei.



Intermezo, 140611