Kristal cekam
: Gita
Di tandas sajakmu kucari lengang yang pernah kau bahasakan dengan tawa.
Dan beberapa senja. Khayalan ruang kosong melelap, atau entah menatap,
jejak yang menyusup riuh menerjemahkan kelakar dan waktu sakral. Tepat kemudian
aku merasa kantuk di malam mabuk. Mungkin sebab aku merasa selangkanganmu menusuk
kata busuk kata kutuk kata restu kata lagu kata bisu kata aku. Kata labuh.
engkau cipta getar. Sempat bergetar. Semerbak mekar.
"Aih, mungkin kau berlebih tanggapi puisi" Hatiku mencucu lelakianku
Di prosesi puisimu kecari jejak. Pernah mungkin engkau bersajak gerak mengusung jendela
jendela dan pintu pintu emas bertuliskan cerita perempuan. Ternyata kau ajak lihat keranda.
Isinya patahan dan beberapa penggalan sajak dedaunan.
"Aih, puisimu selalu mencekam"
By Danu http://danoedan.blogs.friendster.com/
No comments:
Post a Comment