Beberapa hari yang lalu seorang guru memberi kabar akan datang ke
Setelah berusaha merajuk paklik Sony agar bisa nurut jadwal saya, yang bisanya cuma senin malam dan ternyata beliau mau. Akhirnya beliau saya ajak ke tempat saya, baru kemudian meluncur ketempat pakde Hasan. Dan mengajak om dedy yang siangnya sudah mendahului kami bertemu pakde Hasan untuk ngumpul lagi malam senin. Walaupun harus menunggu pakde selesai menunaikan tugas akhirnya bisa juga saya bertatap muka langsung.
Sekitar jam 9 malam saya sampai ke hotel tempat menginap beliau. “pakde, saya sudah sampai di Garden, sekarang di loby” saya kirim pesan karena ternyata paklik sony sudah sampai di loby dan belum bertemu dengan pakde Hasan. Ketika saya masuk beliau langsung tau saya. Dan sayapun sudah bisa tau dari kumis dan jambangnya. Ternyata tidak setua perkiraan saya. Kemudian berlanjut mendatangi om dedy yang sudah menunggu di kafe sambil nikmatin secangkir kopi dengan alunan jazz. Setelah berkumpul kita semua mulai berdiskusi dan memperbincangkan apa apa saja tentang puisi. Nah. Disini saya hanya sebagai pendengar yang baik. Pakde bercerita tentang keindahan bahas melayu yang ternyata penggunaanya dalam bahasa kesehariannya begitu puitis dan dalam. Jelas ini tidak dapat saya temui dikehidupan sehari hari bagaimana saya temui klo yang saya dengar hanya makian dan umpatan kasar saja disekeliling saya. Bahkan beliau sendiripun katanya tidak mampu berbahasa melayu walaupun istrinya orang melayu. Tidak di internet tidak di kafe kenapa nama nama itu selalu hadir. Tapi saya harus mencoba menangkap sesuatu disitu. Paklik sony membahas banyak sekali teori Ironi, paradoks, indeks, icon, symbol masih banyak lagi. Sebenarnya kata kata itu sering saya dengar tapi tidak satupun yang saya paham dengan jelas. Bahkan kata estetika yang setiap berproses di teater saya dengar masih juga saya bertanya arti kedalamannya yang saya tahu estetika adalah keindahan tapi ternyata kata paklik sony estetika dibagi dua yaitu keindahan dan keagungan. Paklik sony memang ahli berteori dan sudah jelas beliau pasti sangat paham. Saya hanya bermain di senyum, oh.., ya, ehm.. gitu dan sedikit saya bercerita awal ketertarikan pada puisi dikarenakan puisi pak Jokpin. Pakde bercerita bahwa puisi tentang rambutnya sedang ditawarkan pada iklan sampho. Dan ini buatku bertanya bagaimana bisa? Puisi dan iklan? Apa yang nyambung?. Tapi ternyata malah penulis jargon jargon iklan itu katanya adalah seorang penyair. Wah.. ternyata puisi memang luas. Paklik sony juga menjelaskan tingkatan tingkatan seorang penyair yang semakin tinggi puisinya semakin halus. Tapi malah tidak begitu menggema. (bener gak ya begitu maksudnya?). akh tugas merangkum diskusi malam sampe dini hari biarkan jadi tugas om dedy. Kata pakde Hasan, om Dedy pintar merangkum dan bagus. Saya hanya menulis apa yang saya ingin tulis tentang malam ini saja. Yak… lanjut!!! Diskusi akhirnya harus pindah tempat ke loby karena kafe sudah tutup. Dan dilanjutkan dengan kalimat “Terasa Terasinya” yang kata paklik sony kalimat itu menarik sangat cocok karena tidak terlalu membual untuk sebuah jargon iklan. Sedangkan kata pakde Hasan kata itu puitis.
Pakde hasan menyinggung Milis Buma yang memang tempat untuk bermain main sama dengan milis penyair karena penyair juga harus punya kenaifanya sebagai anak kecil yang selalu asyik bermain main setlah sapek bermain maka mereka akan mandi (milik Jokpin). Juag membicarakan milis Apresiasi Sastra yang akan dijadikan sebuah lembaga yang itu artinya Apsas bakal terstruktur, beliau tidak ingin menjadikan Apresiasi sastra menjadi sebuah lembaga (la yang ini sama sekali saya gak nyambung alias pedhot koneksi).
Sebenarnya saya ingin menghabiskan kuping saya mendengar diskusi itu tapi pakde Hasan harus istirahat karena besok pagi dia harus pulag kekotanya. Dengan berat hati saya melangkah pulang dengan paklik sony dan om dedy. Padahal mata ini rasanya masih belum bertemu kantuk. Kita berpencar di depan pintu loby. Berencana besok siang bertemu lagi sebelum om dedy kembali ke
Seseorang datang menagih janji
Mana lumpurmu! baru kemaren nyembur kok sudah kering?
Ini sudah kubawa sample buat diteliti
Masih cukup basah dan bau
Kujinjing bekas botol air mineral didepan matanya
Mungkin cocok buat pondasi.
04.07 dini hari270207
No comments:
Post a Comment