Saturday, June 07, 2008

Di Sebuah Pantai

Jemarimu bermain, melukai pasir pantai. Kakimu jenjang mulus, tanpa bulu. Bolehkah aku bersujud di situ. menghitung pasir bersamamu. Udara memanas sedangkan kau tetap tenang dengan berbalut kain kaca putih. molek....

Bolehkan aku rebah di sana, melandaikan penat sementara. Aku dahaga angin pantai sibuk membelaiku. Rambutku basah ombak laut. Mataku silau pendar camar kemilau. Dan kau memukauku. Cantik..

Payung mungilmu berwarna-warni tak cukup mampu menutupi seluruh tubuhmu. Yah.. kau tau. Tapi diam saja. Bolehkah aku menumpang teduh sejenak bersamamu. Tubuhku ingin hangat, berdekapan denganmu. Bermanja mungkin. Boleh ya...

Kupesan segelas es kelapa muda, lantas dengan santai ku rebah di atasmu. Tubuhmu dingin dan beku, mengeras tapi tak ada penolakkan. Kucoba mencari posisi paling nyaman. Telungkup menciumimu, harum...

Kureguk wangi ombak segara di atasmu, hingga ku tertidur pulas. Dan penatku perlahan hilang. Akh kursi pantai ini begitu nyaman. Terbuat dari kayu mindi merah kecoklatan. "Boleh kubawa satu?" pintaku pada pemilik cafe

Surabaya, 7 Juni 2008

No comments: