Thursday, November 23, 2006

hujan dan calonya

Ada ladang tandus menunggu pembajak menerkam gembur tanah. hujan tak hendak hadir menidurkan gerah. Sepertinya ada yang tidak beres, ada kongkalikong antara hujan dan calonya. Mungkin pajak hujan dan panas belom terbayar. Ijinnya belum diurus ada didaftar paling bawah katanya sih daftarnya belakangan. Tapi apa iya.. ini sudah 3 bulan lebih diurus ijin hujannya. Padahal tarian hujan sudah dikumandangkan dan diteriakkan. Tapi rupa rupanya birokrasi diatas sana sulit sekali. padahal jagung disini kering sapi kurus kering. Kanibalisme dimana mana. Air barang langka bahkan air kencing pun halal.
Kering berkepanjangan ini keterlaluan. Susah sekali mengais mata air tak hendak didapat. Hingga malam dingin jadi panas, bulan saja hendak bertelanjang dada. Wuih.. hujan pergi beberapa bulan tak datang datang. Kemana sihh para calonya? Begitu saja susah,tinggal teken kontrak. Jaman birokrasi gampang macam sekarang susah sekali meluluskan ijinnya. Besok laporkan ke komnas HAM karena Melanggar hak manusia untuk mendapatkan hujan.
Lihat tanahnya sudah berkerak pecah pecah seperti bibir kekurangan vitamin C. Tanggung jawab siapa kekurangan gizi menjadi busung lapar hanya karena hujan tak kunjung datang. Bisa saja si calo jadi kambing hitam sudah dibayar tinggi kerjanya masih saja gak beres.

No comments: